Alismart Edukasi

cara mencegah kepunahan flora dan fauna

Cara Mencegah Kepunahan Flora dan Fauna

Cara mencegah kepunahan flora dan fauna bisa Anda lakukan dengan beberapa cara sehingga kepunahan dari flora dan fauna bisa terhindari. Kepunahan berasal dari kata punah yang artinya sudah tidak ada lagi. Peristiwa ini dapat terjadi pada apa saja yang ada di muka bumi, baik  makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) maupun benda mati (bahasa, budaya, tulisan, dll).

Hilangnya sesuatu, terutama kepunahan umat manusia, akan berdampak pada  kelangsungan hidup organisme. Hal ini karena di antara makhluk hidup lainnya terdapat ekosistem alami di mana jika ada sesuatu yang hilang dapat terjadi ketidakseimbangan. Belakangan ini, banyak spesies  terancam punah karena beberapa faktor.

Untuk mencegah hal-hal buruk di masa depan, manusia membantu mereka menghindari kelangkaan dan kepunahan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah hilangnya flora dan fauna.

1.  Membuat Penangkaran

Penangkaran merupakan sebagai tahap di mana spesies di perbanyak dengan mereproduksi mereka dan memelihara tumbuhan dan hewan liar sambil menjaga kemurnian spesies. Tidak seperti tanaman, hewan dan tumbuhan penangkaran  akan hidup di lingkungan yang sedekat mungkin dengan habitat alami mereka dan membutuhkan intervensi manusia yang minimal.

Ini agar sifat alami mereka tidak hilang. Indonesia sendiri, banyak contoh tumbuhan dan hewan, seperti Taman Nasional Ujung Kulon pelindung badak, Taman Nasional Way Kambas pelindung gajah, Cagar alam Pulau Sempu pelindung tanaman ada paruh, Bekantan, wadang, nyampung, ketapang, kembang sepatu laut, api pohon, pohon api, pohon tancang dan flora lainnya.

2. Membangun Pusat Rehabilitasi

Berbagai bahaya dapat mengancam keselamatan hewan dan tumbuhan. Ironisnya, tidak semua makhluk bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Oleh karena itu didirikanlah pusat rehabilitasi satwa dan tumbuhan  dengan harapan dapat menyelamatkan alam dan  tumbuhan.

Di pusat rehabilitasi ini, mereka akan mendapat perawatan khusus dan bahkan akan mendapat pelatihan dan pengamanan khusus agar mereka bisa bertahan hidup. Setelah mereka sehat dan aktif kembali, mereka akan dilepaskan kembali ke alam liar.

Contoh pusat rehabilitasi di Indonesia adalah Pusat Rehabilitasi Orangutan Sepilok yang telah ada sejak tahun 1964 dan Pusat Penyelamatan Satwa di Yogyakarta, Pusat Rehabilitasi Babi dan Anoa di Sulawesi dan masih banyak lagi.

3. Edukasi Masyarakat

Salah satu langkah kecil dan sederhana yang dapat Anda lakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia adalah dengan memberikan edukasi tentang pentingnya pelestarian alam.

Kadang-kadang orang yang berburu binatang dan menebang pohon tanpa pandang bulu tidak memahami pentingnya keberadaan mereka atau status konservasi mereka yang terancam punah. Jadi sosialisasi tentang hal itu akan sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran di masyarakat kita.

Dalam pendidikan dijelaskan hewan dan tumbuhan mana yang tidak boleh diburu atau diambil dari alam. Biasanya audiens utama dari sosialisasi ini adalah orang-orang yang suka berburu seperti orang-orang yang tinggal di dekat pantai dan di dekat hutan.

4. Membuat Undang-undang yang Melarang Perburuan Liar

Kadang-kadang orang tidak mengikuti aturan dengan bebas. Oleh karena itu, perlu adanya undang-undang yang mengatur perburuan liar agar tidak semakin meluas dan mengganggu satwa dan tumbuhan.

Dengan hukum yang berlaku, pelanggar dapat di hukum secara resmi. Tindakan ini merupakan salah satu langkah nyata yang dilakukan pemerintah untuk melindungi kekayaan alamnya.

Beberapa aturan yang mengatur tentang perburuan antara lain  Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang  Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Peraturan Pemerintah 7 Tahun 1999 tentang Konservasi Jenis Tumbuhan dan Satwa, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Pasal 21

5. Mengganti Bulu Hewan dengan Bulu Sintetis

Salah satu alasan manusia berburu hewan liar adalah karena menggunakan bagian tubuhnya seperti gading, tanduk, atau bulu bekas. Hewan dengan bulu halus dan lembut adalah sasaran empuk bagi pemburu liar. Bulu dapat Anda gunakan untuk berbagai produk seperti mantel, mantel, tas, topi, dan perhiasan lainnya.

Contoh hewan yang di buru untuk diambil bulunya adalah domba, anjing laut, singa laut, harimau, berang-berang, rakun, dan lain-lain. Jika Anda terus memburu mereka, lama kelamaan jumlah mereka akan habis.

Karena itu, perburuan hewan-hewan ini harus Anda hentikan. Salah satu caranya adalah dengan mengganti bulu hewan dengan  bulu sintetis yang tertutup rapat.

 6. Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kepunahan tumbuhan dan satwa adalah dengan mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan. Artinya pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan sumber daya manusia dan alam dengan memadukan kegiatan manusia dengan daya dukung sumber daya alam.

Dengan demikian, keseimbangan antara manusia dan lingkungannya akan tetap terjaga. Contoh pembangunan ramah lingkungan adalah penghijauan, pembersihan lingkungan, penanaman ribuan pohon, taman terbuka hijau di tengah kota dan masih banyak lagi.

7. Konservasi Hutan

Berdasarkan data, disebutkan bahwa hingga 80% spesies hewan, tumbuhan dan serangga hidup di hutan. Artinya, melindungi hutan  sama dengan melestarikan  karena melindungi habitat sekaligus sumber makanannya.

Berbagai cara untuk melestarikan hutan dapat Anda lakukan, seperti tidak menebang secara liar, menghentikan pencurian kayu, menanami kembali lahan yang telah di buka, tidak menggunakan kertas terlalu banyak, tidak membuang sampah sembarangan, dll.

8. Konservasi Biota Air

Hewan dan tumbuhan tidak hanya hidup di darat atau di hutan, tetapi juga hidup di air. Para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu juta  spesies  hidup di  perairan ini. Jadi kita juga harus melindungi laut dari bahaya. Selain kebutuhan kita sebagai sumber air, juga akan membuat penghuninya tetap lestari.

Cara melestarikan alam laut kita adalah dengan tidak membuang sampah plastik, karena  akan berakhir di badan air seperti sungai dan lautan. Cara lain adalah dengan mengurangi penggunaan energi untuk mencegah terjadinya hujan asam yang dapat mencemari air, tidak berburu hewan laut yang dilindungi seperti hiu, penyu, paus, lumba-lumba, tidak menangkap bayi, dll.

9. Laporkan Pelanggar

Setelah semua aturan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menerapkannya kepada siapa pun. Pelanggar peraturan ini harus segera diawasi. Agar peraturan ini berjalan dengan lancar, tidak hanya aparat atau penegak hukum  yang mencari pelaku, tetapi juga semua pihak yang melihat pelaku melakukan pelanggaran.

Jika Anda melihat ada orang yang merusak lingkungan, berdagang, melakukan pembalakan liar, berburu hewan langka, menebang pohon secara ilegal dan sejenisnya, segera laporkan. Tentu saja, mereka akan di hukum sesuai dengan peraturan dan pelanggaran.

10. Jangan Beli Hewan Langka

Salah satu faktor utama di balik penurunan populasi yang dramatis adalah perburuan komersial. Meski terkadang dimaksudkan untuk di pelihara, tidak semua hewan bisa hidup sebagai hewan peliharaan, terutama hewan liar. Lebih baik bagi orang barbar untuk hidup liar di habitat aslinya. Jadi jangan membeli satwa yang dilindungi baik di dalam  maupun di luar negeri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *